1.
ALAT-ALAT
UKUR FISIKA
Mikrometer atau biasa
disebut mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur
benda-benda berukuran kecil/tipis, atau yang berbentuk pelat dengan tingkat
presisi yang cukup tinggi. Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.
Cara Menggunakan Mikrometer
Sekrup:
epitkan benda yang akan diukur pada rahang mikrometer
sekrup, tepatnya di antara anvil dan spindle
·
Putar thimble dan rachet sampai objek benar-benar terjepit
·
Putar pengunci pada lock nut sehingga pemutar dan objek tidak
bergerak lagi
·
Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.
Cara Membaca Mikrometer
Sekrup:
·
Baca pada skala utama di bagian atas garis horizontal (skala
1 mm)
·
Baca skala utama pada bagian bawah garis horizontal (ditambah
0,5 mm atau 0,1 mm tergantung banyaknya garis bawah diantara 2 garis atas)
·
Baca skala nonius (skala 0,01 mm)
Perbedaan Massa dan Berat
beserta Definisinya
·
Skala utama di bagian atas garis horizontal berada di angka 4
mm
·
Skala utama pada bagian bawah garis horizontal berada di
angka 0,5 mm
·
Skala nonius ada di angka 0,11 mm
Jadi, jika ketiga angka pada pengukuran mikrometer
sekrup tersebut digabungkan maka 4 + 0,5 + 0,11 = 4,61 mm
2.
JANGKA
SORONG
Apa itu jangaka sorong?
Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter
dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau
bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur
benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa
dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terbagi jadi dua bagian
ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari penggaris yang cuma
punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri
dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius.
Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius
itu skala pendek yang ada di rahang geser.
1. Rahang Dalam
Rahang dalam terdiri dari rahang geser dan rahang
tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam, seperti diameter lubang atau
celah
2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri dari dua rahang juga yaitu geser
dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar, seperti diameter, lebar, atau
panjang benda
3. Tangkai Ukur Kedalaman
Tangkai ukur kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur
kedalaman lubang suatu benda.
4. Skala Utama
Skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil
ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang
skala utama 15 - 17 cm.
5. Skala Nonius
Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat
akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.
6. Baut pengunci
Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada
tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat
akan mengukur.
Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku
mau ajak kamu belajar cara untuk menggunakan jangka sorong dan cara membacanya.
Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-bagiannya tapi nggak ngerti cara
pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas!
Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong
Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk
mengukur panjang atau diameter luar suatu benda adalah seperti ini:
1. Cek dan pastikan bahwa pada saat kedua rahang
tertutup, skala menunjukkan angka nol.
Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang
biasa disebut dengan zero error.
2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke
kanan.
Tarik sampai benda yang ingin diukur bisa pas
ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser).
3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua
rahang.
Pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.
4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda
yang mau diukur.
Lalu, putar baut pengunci sampai terdengar suara
“klik”.
5. Baca dan
hitung hasil pengukuran yang diperoleh.
Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka
sorong, caranya gampang banget. Kita coba langsung masuk ke contoh soal ya!
3.
MISTAR
Fungsi Mistar Penggaris.
Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur
benda-benda yang berbidang datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau
ubin. Perlu diingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar
1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala
terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur
beberapa benda tertentu saja.
Cara Menggunakan Mistar Penggaris:
Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering melihat
alat ukur mistar dalam aktivitas sehari-hari. Namun tahukah Anda bahwa ada
beberapa orang ternyata masih salah menggunakan penggaris dengan bena. Lalu
bagaimana cara menggunakan penggaris dengan benar? Berikut ulasan lengkapnya.
·
Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris
yang sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
·
Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian
bacalah skala pada mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung
benda.
·
Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat
bagian tegak lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti
dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
·
Cara
membaca Mistar :
·
Perlu
diketahui bahwa angka tafsiran ini diperoleh dari setengah kali skala terkecil
dari penggaris. Biasanya angka tafsiran ini juga sering disebut dengan nilai
ketelitian dari sudut alat ukur. Misalnya saja cara menghitung mistar penggaris
untuk angka tafsiran yakni seperti yang diketahui skala mistar pada setiap 1cm
memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti skala terkecil dalam mistar
tersebut adalah 1mm = 0.1cm.
·
Dengan
begitu dapat diperoleh hasil angka tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm.
Melalui perhitungan simpel tersebut Anda bisa membedakan mana angka tafsiran
dan mana angka utamanya. Sangat mudah sekali untuk membedakan, bukan?
·
Setelah
mengetahui pengertian, fungsi, jenis serta cara menggunakan penggaris dengan
benar, tentu Anda tidak perlu takut lagi salah dalam menggunakan penggaris ini.
Sebenarnya mudah sekali menggunakan alat ukur panjang satu ini, asalkan Anda
mengetahui teknik pengukur dan membacanya.
·
Jika
Anda tidak memahami bagaimana cara pengukuran dengan menggunakan mistar
penggaris secara benar, maka kemungkinan salah juga akan semakin besar.
4.
STOP WATCH
Stopwatch
adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran durasi waktu yang
diperlukan maupun yang sudah berlalu.
Kelihatannya
alat pengukur ini mempunyai fungsi yang sepele dan bisa digantikan oleh jam
biasa. Tapi alat pengukur ini mempunyai keefektifan dalam menghitung waktu
dibandingkan dengan jam biasa.
Fungsi Utama Stopwatch
Alat
pengukur yang satu ini mempunyai fungsi utama sebagai pengukur waktu yang bisa
diterapkan di berbagai kebutuhan. Misalnya, alat ini bisa digunakan untuk
keperluan pertandingan dan pendidikan.
Selain
itu, alat pengukur waktu ini juga bisa digunakan untuk keperluan penelitian,
pertunjukan, dan sebagainya. Fungsi lain alat ini adalah sebagai stoplock.
Jenis Jenis Stopwatch
Alat
pengukur waktu ini hanya tersedia dalam 2 jenis saja, yaitu versi digital dan
versi analog. Berikut keterangan setiap jenis alat pengukur waktu.
1.
Stopwatch Digital
Jenis yang
pertama ini adalah versi yang lebih baru. Versi yang satu ini mempunyai layar
LCD yang menunjukkan penghitungan waktunya.
Hasil
pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ini juga bisa lebih akurat dan efektif
dibandingkan dengan versi analog karena versi digital ini tidak menggunakan
jarum melainkan angka untuk mengukur waktu.
2.
Stopwatch Analog
Merupakan
pengukur waktu manual atau konvensional yang lebih lawas dibandingkan dengan
jenis yang pertama di atas. Alat ini menggunakan jarum untuk menunjukkan waktu
seperti arloji.
Bagian Bagian Stopwatch
Masing-masing
jenis pengukur waktu ini mempunyai komponen atau bagian yang berbeda. Ada 4
komponen penting dalam setiap jenis pengukur waktu yang tersedia, yaitu:
1.
Komponen Stopwatch Digital
Versi
digitalnya mempunyai 4 komponen yang sangat penting, yaitu sebuah layar dan
tiga buah tombol. Berikut keempat bagian penting tersebut.
·
Layar: Bagian yang penting ini adalah media yang akan
menunjukkan lamanya waktu yang dihitung. Hasil penghitungan waktu ditunjukkan
dengan angka.
·
Tombol Stop dan Start: Merupakan tombol yang digunakan untuk
mengakhiri dan memulai proses penghitungan waktu.
·
Tombol Replay: Adalah sebuah tombol yang fungsinya adalah untuk
melihat penghitungan waktu yang dilakukan sebelumnya.
·
Tombol Kalibrasi: Tombol yang berfungsi untuk melakukan
kalibrasi ulang sehingga alat akan kembali ke angka nol.
2.
Komponen Stopwatch Analog
Seperti
halnya jenis pengukur waktu yang sebelumnya, versi yang satu ini juga hadir
dengan 4 komponen yang berperan penting. Keempat komponen tersebut adalah:
·
Tombol Stop dan Start: Merupakan tombol dengan fungsi memulai
proses penghitungan waktu dan menghentikannya ketika proses sudah selesai.
·
Jarum Penunjuk: Jarum yang digunakan untuk menunjukkan lamanya
atau besarnya waktu. Terdapat 4 jarum yang menunjukkan milidetik, detik, menit,
dan jam.
·
Skala Pengukuran: Merupakan ruas yang digunakan untuk
menunjukkan pengukuran waktu. Terdapat 4 skala untuk menyesuaikan dengan satuan
waktu yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
·
Tombol Kalibrasi: Tombol yang fungsinya adalah untuk
mengembalikan jarum ke posisi nol.
Cara Menggunakan Stopwatch
Cara
menggunakan kedua jenis alat pengukur waktu yang ada di atas memang berbeda,
tapi inti penggunaannya tetap sama. Untuk menggunakan alat pengukur waktu versi
analog, ikuti cara ini:
Tekan
tombol yang menunjukkan kata Start untuk memulai proses pengukuran waktu.
Segera setelah tombol Start ditekan, jarum pada alat akan berputar kemudian
melakukan kalibrasi secara periodik.
5.
NERACA
Apa itu Neraca?
Neraca adalah
bagian dari laporan keuangan dari entitas bisnis atau perusahaan yang mencatat
informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada waktu tertentu.
Laporan ini wajib dibuat oleh entitas bisnis atau perusahaan karena menjadi
panduan dalam memutuskan keputusan bisnis.
Unsur-unsur dalam Neraca
1. Aset/harta. Aset/harta adalah kekayaan yang
dimiliki entitas bisnis, bisa berupa kas, piutang, tanah, mesin, dan
sebagainya. Jenis-jenis harta dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu aset lancar, aset
tetap, dan aset tidak berwujud.
2. Liabilitas/utang. Liabilitas/utang adalah
kewajiban perusahaan pada pihak lain yang harus dibayar, dalam jangka pendek
ataupun jangka panjang. Liabilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu liabilitas
jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.
3. Ekuitas. Modal atau ekuitas adalah uang atau barang yang digunakan
sebagai dasar untuk menjalankan pekerjaan. Ekuitas merupakan selisih aset
dikurangi dengan liabilitas, sehingga seringkali disebut sebagai aset bersih.
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Ekuitas = Aset - Liabilitas
Manfaat Neraca
1. Berlaku sebagai alat
analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan secara berkala, dari tahun
ke tahun
2. Alat analisis likuiditas entitas bisnis untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk melakukan kewajibannya
3. Alat analisis kemampuan
perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek
Post a Comment for "ALAT-ALAT UKUR FISIKA"